PERADABAN ROMAWI KUNO
PERADABAN ROMAWI KUNO
Peradaban Romawi merupakan sebuah peradaban yang berasal dari negara kota Roma yang didirikan di Semenanjung Italia yang menjulur ke Laut Tengah. Kota Roma itu sendiri diperkirakan berdiri pada tahun 750 SM. Singkatnya, peradaban romawi terletek di negara Italia sekarang ini tepatnya di Pegunungan Apenia. Daerah Pegunungan Apenia seperti sebuah kaki yang sedang menyepak bola dan bola itu adalah Pulau Sisilia. Lembah Pegunungan Apenia merupakan daerah yang subur dan cocok dijadikan sebagai lahan pertanian dan terletak diantara tujuh buah bukit. Selain itu, di Pegunungan Apenia terdapat tambang – tambang mineral seperti bijih besi, emas, tembaga, batu pualam dan marmer (hasil tambang yang paling berkualitas dan sangat baik untuk bahan bangunan).
Pada awalnya kebudayaan Romawi adalah monarki sampai ke kekaisaran yang luas, namun setelah 12 abad, kebudayaannya berubah menjadi republikoligarki. Berdasarkan kepada kepercayaan setempat, kata Romawi berasal dari nama kakek moyang bangsa Romawi itu sendiri yakni Remus dan Romulus. Mereka adalah anak dari Rhea Silva yang merupakan keturunan Aeneas (pahlawan Perang Troya), dimana sewaktu kecil mereka disusui dan dibesarkan oleh seekor serigala.
Penduduk Di Peradaban Romawi
Penduduk asli dari peradaban romawi itu sendiri tinggal di Italia bagian Utara, tepatnya di sekitar Danau Maggiore. Mereka bertani, berburu dan menangkap ikan guna mencukupi kebutuhan hidup. Pada umumnya, kehidupan bangsa Romawi bergantung pada hasil pertanian. Dimana tanahnya berupa pegunungan Aeonia yaitu dataran rendah yang sempit dan terletak di sepanjang sungai.
Bangsa Romawi menganut paham polytheisme (percaya kepada banyak dewa). Penyembahan yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan pemnyembahan dewa-dewa Yunani, hanya saja namanya diganti seperti Zeus -> Yupiter, Aphrodite -> Venus, Aries -> Mars, Poseidon -> Neptunus dan sebagainya.
Namun, pada zaman besi ( 600 – 1000 SM), beberapa bangsa lain datang ke Italia seperti bangsa Umbria di bagian Utara, Latin di lembah Sungai Tiger dan Samnite di Selatan. Para pKerajaan Romawi muncul di sekitar daerah Sungai Tiber yang berada dia bagian tengah Italia dan menyebar ke seluruh daratan Eropa, Asia dan Afrika. Kebudayaan yang berkembang saat itu adalah kebudayaan latin.
Di peradaban Romawi terdiri atas dua golongan penduduk yaitu :
- Penduduk tertua : Golongan penduduk tertua disebut golongan Patricia. Dimana golongan ini adalah pemegang kekuasaan dalam pemerintahan kota.\
- Penduduk Pendatang :Golongan penduduk pendatang disebut golongan Plebea.
Pembagian Zaman Pemerintahan Peradaban Romawi
1. Zaman Kerajaan
Wilayah Italia Selatan dan Pantai Sicilia merupakan koloni dari Yunani pada abad ke 8 – 7 SM meskipun begitu koloni Yunani di Italia tidak pernah dianggap oleh bangsa Romawi. Alhasil, kedua bangsa tersebut tidak benah bersatu dan hubungan diantara keduanya cenderung tidak baik.
Pada saat yang sama, bangsa Etruska tiba di pantai barat Italia dari Asia Kecil dengan memiliki kemampuan teknologi yang lebih maju dan juga tidak melakukan percampuran darah dengan bangsa Romawi asli ataupun dengan bangsa pendatang. Mereka membangun polis – polis (negara kota) karena berhasil menguasai beberapa kota di Romawi yang sudah dibentuk sebelumnya.
Pada abad ke 8 SM, Romawi dikuasai oleh Etruska dimana kekuasaan Etruska merebut kota Roma dan menjadikannya sebagai ibukota. Kota Roma pun sangat maju dalam bidang perdagangan dengan bangsa – bangsa lain yang berada di sekitar Laut Tengah. Namun, mereka merasa tersaingi oleh Yunani maka dari itu Etruska bersekutu dengan Kartago pada tahun 535 SM dan berhasil mengusir bangsa Yunani dari Italia.
Pada zaman ini, pemerintahan dipegang oleh raja dengan kekuasaan yang absolut dimana raja juga merupakan panglima perang, hakim tertinggi dan kepala agama. Undang – undang pemerintahan dibentuk oleh raja dan senat ( terdiri atas 300 orang dan teridiri atas kaum bangsawan dan rakyat biasa)
Karena ancaman dan krisis yang dialami, Yunani dan Romawi membuat aliansi untuk mengusi Kartago dan Etruska (509 SM) lalu berhasil merebut dan menguasai ibukota Roma. Di Italia sendiri, terjadi percampuran kebudayaan karena adanya interaksi antar bangsa-bangsa yang datang seperti bangsa Romawi mengambil budaya Etruska dan Yunani kemudian mengembangkannya sebagai contoh huruf alfabet.
2. Zaman Republik
Sejak bangsa Etruska terusir, bangsa Roma kemudian membentuk sistem pemerintahan republik yang teridir dari negara – negara kota ( polis ) di Yunani. Bangsa Romawi terdiri dari dua kelompok penduduk sosial yang besar yakini Patricia dan Plebeia.
Patricia terdiri atas penguasa tanah dan kalangan masyarakat atas sedangkan Plebeia terdiri dari kalangan masyarakat kecil dan menengah seperti petani, pedangan dan lainnya. Jumlah kelompok Patriacia sangat sedikit sekitar 8% dari seluruh bangsa Romawi meskipun begitu kelompok Patricia sangat berpengaruh dalam pemerintahan sehingga republik ini disebut juga Republik Kaum Patricia.
Sejak lima tahun kemenangan Romawi atas Etruska, sistem pemerintahan diubah dari polis (negara kota) menjadi imperium dengan dikuasai oleh dua orang konsul. Dimana kedua konsul tersebut harus berasal dari kaum Patricia. Meskipun begitu, kaum Plebei kurang menerima perbedaan golongan maka diajukan petisi persamaan hak dengan Patricia dalam hal berpolitik. Terbentuklah Tribunate of Pleibei yang memperbolehkan hak veto dari Comitia Cuarita kepada Senat dan Comitia Centuriata.
Banyak hal yang terjadi sejak sering terjadi peperangan, misalnya pemberontakan oleh Spartacus ( 71 – 73 SM) yang dipicu oleh kecemburuan sosial di kalangan masyarakat bawah karena kaum Patricia cenderung memiliki kekuasaan kepemilikan tanah, munculnya perang saudara, adanya kaum proletar ( prajurit yang menjadi gelandangan) serta ancaman perang dari bangsa lain yang berlangsung lama.
Akibatnya, senat menjadi kewalahan. Lalu, pada tahun 44 SM muncul Triumvirat ( persekutuan tiga serangkai) yakini Pompeius, Crassus dan Yulius Caesar dimana mereka selalu bersaing untuk menjadi orang nomor satu di Romawi.
Crassus meninggal dalam pertempuran di Mesopotamia. Kemudian, Pompeius mencoba menyingkirkan Yulius dengan cara merangkul Senat. Tapi, pada akhirnya Yulius Caesar-lah yang berhasil menguasai Peninsula (semenanjung Italia) dan membunuh Pompeius di Yunani. Yulius Caeras menjadi pemimpin tunggal Romawi dan menjadi diktator selama masa pemerintahannya. Yulius pada akhirnya dibunuh oleh anak angkatnya, Brutus.
Kekacauan yang timbul akibat kematian Yulius membuat senat ingin menguasai pemerintahan. Untuk menyikapi hal tersebut, dibentuklah Triumvirat baru yang terdiri atas Antonius, Lepidus, dan Octavianus oleh para panglima Yulius Caesar.
Romawi berhasil dikendalikan dan Brutus berhasil dibunuh. Karena jasa itulah, ketiga panglima diberi hadiah yaitu Antonius menguasai wilayah sebelah Timus ( Mesir dan Asia Kecil), Lepidus menguasai wilayah Selatan ( Afrika Utara ) dan Octavianus menguasai wilayah Barat ( Spanyol dan Yunani).
Sama seperti Triumvirat sebelumnya, terjadi perselisihan antara Octavianus dan Antonius karena curiga akan menjadi penguasa tunggal di Imperium Romawi. Apalagi, perselisihan terus memuncak saat Antonius menikah dengan Putri Cleopatra dari Mesir. Di lain cerita, Lepidus pun meninggal. Tahun 31 SM Octavianus berhasil menghancurkan kekuatan Antonius. Senat kemudian mengangkatnya menjadi kaisar dan memberi gelar Augustus (Yang Maha Mulia).
Perselisihan pun terjadi antara Octavianus dan Antonius terkait pemimpin tunggang di Imperium Romawi. Sedangkan Lepidus sudah meninggal. Pada akhirnya, Octavius menang dan diangkat menjadi kaisar oleh senat dan diberi gelas Augustus ( Yang Maha Mulia).
3. Zaman Kekaisaran
Sejak, Octavianus diangkat menjadi kaisar, bentuk pemerintah Romawi menjadi kekaisaran dimana Octavianus sebagai kaisar pertama. Zaman ini disebut sebagi Pax Romana, artinya Roma yang damai. Pada zaman ini, pembaharuan banyak dilakukan antara lain peningkatan subsidi gandum, kota Roma dilengkapi polisi dan juga pemadam kebakaran serta membangun kuil.
Setelah Octavianus meninggal, kaisar selanjutnya adalah Tiberius ( 14 – 37 SM). Pada masa inilah, awal penyebaran agama Nasrani oleh Nabi Isa a.s. Karena ajaran monoteisme maka kaum Nasrani dianggap sebagai pemberontak lalu Nabi Isa a.s. dicari untuk dihukum mati dengan disalib dan pengikutnya ditindas.
Setelah Octavianus meninggal, kekuasaan diserahkan kepada Tiberius (14 – 37 M). Pada masa ini timbul penyebaran agama Kristen oleh Nabi Isa (Yesus Kristus). Agama Kristen mengajarkan monotheisme dan tidak mendewakan manusia. Karena demikian, kaum Kristen dianggap sebagai pemberontak yang akan menjadi raja maka Yesus Kristus pun dihukum mati dengan cara disalib dan penganutnya ditindas.
Pada masa Konstantin Agung (312-337 M), kaum Nasrani tidak lagi ditindas bahkan agama Nasrani dijadikan sebagai agama negara. Selain itu, ia memindahkan ibukota Roma ke Konstantinopel. Hal itu menyebabkan kekuasaan Romawi terbagi atas dua bagian yakni Imperium Romawi Barat dengan ibukota Roma dan Imperium Roma Timur dengan ibukota Konstantinopel.
Pada akhirnya, Imperium Romawi Barat hancur pada penyerangan bangsa Jerman di tahun 476 M. Sedangkan Imperium Romawi Timus hancur oleh serangan bangsa Turki di tahun 1543 M.
Komentar
Posting Komentar