A. Konsep manusia dan Sejarah 

        manusia dan sejarah tidak dapat dipisahkan, karena sejarah tnpa manusia adalah khayal. manusia dan sejarah merupakan satu kesatuan. manusia dalam dimensi sejarah berperan sebagai subjek dan objek sejarah. bila manusia dipisahkan dari sejarah maka tidak akan ada peradaban dan kemajuan umat manusia. peradaban dan kemajuan manusia, terlahir karena adanya sejarah yang berkelanjutan.

PENGERTIAN SEJARAH MENURUT PARA AHLI :

1. Menurut Muhammad Yamin

        Pengertian sejarah menurut Muhammad Yamin adalah ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan

2. Menurut Moh. Hatta

        Pengertian sejarah menurut Moh. Hatta adalah dalam wujudnya tentang masa lampau. Sejarah bukan sekadar melahirkan kriteria dari kejadian di masa lalu, tetapi pemahaman masa lampau yang mengandung berbagai dinamika, mungkin berisi problematik pelajaran bagi manusia berikutnya.

3. Menurut Moh. Ali

      Pengertian sejarah menurut Moh. Ali bahwa sejarah merupakan keseluruhan perubahan dan kejadian-kejadian yang benar-benar telah terjadi. Sejarah adalah ilmu yang menyelidiki perubahan-perubahan yang benar-benar terjadi di masa lampau.

4. Menurut Kuntowijoyo

        Definisi sejarah menurut Kuntowijoyo adalah hal-hal yang menyuguhkan fakta secara diakronis, ideografis, unik, dan empiris.

  1. Sejarah bersifat diakronis karena berhubungan dengan waktu.
  2. Sejarah bersifat ideografis karena sejarah menggambarkan dan menceritakan sesuatu.
  3. Sejarah bersifat unik karena berisi hasil penelitian tentang hal unik.
  4. Sejarah bersifat empiris artinya sejarah bersandar pada pengalaman manusia yang sungguh-sungguh.

5. Menurut J. V. Bryce

        Definisi sejarah menurut J. V. Bryce adalah sebuah catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan, dan diperbuat oleh manusia.  

Jadi dapat kita simpulkan bahwa Sejarah adalah pengalaman, ingatan, pengetahuan, dan hasil cipta manusia yang diceritakan kembali. Manusia memiliki peran sentral dan utama dalm perkembangan sejarah. dengan kata lain, manusialah yang berperan mencipkan dan membuat peristiwa-peristiwa sejarah melalui kecakapan berpikir dan bertutur yang baik. 

        Kata sejarah diambil dari syajarah (bahasa Arab) yang berarti pohon. Dalam bahasa Inggris history yang berasal dari Yunani historia yang berarti inkuiri (inquiry), wawancara (interview), interogasi dari seorang saksi mata dan juga laporan mengenai hasil-hasil tindakan itu. Dari bahasa Yunani istilah historia masuk ke bahasa-bahasa lain, terutama melalui perantaraan bahasa Latin. Dalam bahasa Latin, maknanya masih sama seperti dalam bahasa Yunani. Tekanannya lebih pada pengamatan langsung, penelitian, dan laporan-laporan hasilnya (Sjamsudin 2012:1-3). 

     Tacitus (69-96?) seorang sejarawan pada masa Romawi menggunakan istilah historia untuk judul bukunya Historiae. Di dalam buku itu Tacitus menulis laporan-laporan hasil pengamatannya secara pribadi. Selain itu dia juga menulis laporan-laporan mengenai periode lebih awal (14-68 M) yang diberinya judul Annales (Sjamsudin 2012:2). 

    Pada masa ini historia belum digunakan untuk menunjukkan peristiwa di masa lampau. Dalam perkembangannya, konsep history (sejarah) mendapat suatu pengertian baru setelah terjadi percampuran antara penulisan kronikel yang ketat secara kronologis dan narasi-narasi sejarah yang bebas. Pada abad pertengahan hal itu dikenal dengan biografi yang juga disebut vitae. Kelak penulisan biografi, khususnya biografi orang besar, menyebabkan sejarawan Inggris Thomas Carlyle (1841) mengatakan bahwa sejarah sebagai ‘riwayat hidup orang-orang besar atau pahlawan’ semata. Tanpa mereka tidak ada sejarah. 

      Di sini ingatan manusia memegang peranan penting. Ingatan itu digunakan manusia untuk menggali kembali pengalaman yang pernah dialaminya. Mengingat berarti mengalami lagi, mengetahui kembali sesuatu yang terjadi di masa lalu. Namun ingatan manusia terbatas sehingga perlu alat bantu yaitu tulisan yang berfungsi untuk menyimpan ingatannya. Dengan tulisan, manusia mencatat pengalamannya. Pengalaman yang dialami manusia, dituturkan kembali dengan menggunakan bahasa (Ali 2005:101)

    Sejarah merupakan pengalaman manusia dan ingatan manusia yang diceritakan. Dapat dikatakan bahwa manusia berperan dalam sejarah yaitu sebagai pembuat sejarah karena manusia yang membuat pengalaman menjadi sejarah. Manusia adalah penutur sejarah yang membuat cerita sejarah sehingga semakin jelas bahwa manusia adalah sumber sejarah (Ali 2005:102) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

sumber-sumber sejarah : sumber sejarah

karakteristik pokok etnografi