Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
Candi Sukuh
Candi Sukuh terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah, 36 km dari Surakarta atau 20 km dari Kota Karanganyar.Menurut perkiraan, Candi Sukuh ini dibangun pada tahun 1437 Masehi dan masuk kedalam jenis candi Hindu dengan bentuk piramid. Struktur bangunan Candi Sukuh memiliki bentuk yang unik dan berbeda dengan candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang lain dan di sekitar reruntuhan Candi Sukuh ini juga terdapat banyak objek Lingga dan Yoni yang melambangkan seksualitas dengan beberapa relief serta patung yang memperlihatkan organ intim dari manusia. Candi ini ditemukan pada tahun 1815 oleh residen Surakarta bernama Johnson yang ditugaskan oleh Thomas Stanford Raffles untuk mengumpulkan data dari bukunya yakni “The History of Java”. Kemudian pada tahun 1842, candi ini juga sudah diteliti oleh Arekolog dari Belanda bernama Van der Vlies dan kemudian dipugar pada tahun 1928. Candi Sukuh kemudian diusulkan menjadi salah satu situs warisan dunia pada tahun 1995.
Candi Tikus
Candi Tikus merupakan salah satu peninggalan kerajaan Majapahit. Letak Candi Tikus ada di dukuh Dinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Candi Tikus sebelumnya telah terkubur, namun ditemukan kembali sejak tahun 1914 dan kemudian dilakukan pemugara pada era 80an.
Candi Bajang Ratu
Candi Bajang Ratu merupakan sebuah candi berbentuk gapura peninggalan Kerajaan Majapahit. Letak Bajang Ratu ada di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Bangunan ini diperkirakan dibangun pada abad ke-14 Masehi dan mulai dinamai Bajang Ratu sejak tahun 1915.
Candi Brahu
Candi Brahu merupakan candi dalam kompleks situs arkeologi Trowulan sebagai salah satu candi peninggalan Majapahit. Letak Candi Brahu ada di Dukuh Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Candi ini dibangun bercorak Buddha dengan tinggi mencapai 20 meter.
Candi Surawana
Candi Surawana merupakan candi bercorak Hindu yang terletak di Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Nama asli candi ini adalah Wishnubhawanapura. Dibangun pada abad ke-14 oleh raja dari Kerajaan Wengker yang masih di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit.
Candi Gentong
Candi Gentong merupakan salah satu dari tiga candi yang berderet dengan arah bujur barat ke timur yaitu Candi Gedong, Candi Tengah dan Candi Gentong. Kini hanya Candi Gentong yang tersisar setelah dilakukan pemugaran sejak tahun 1995. Letaknya ada di Desa Telogo Gede, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto
Candi Jolotundo
Candi Jototundo merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit. Bentuk Candi Jolotundo dikenal memiliki arsitektur bangunan yang sangat megah. Letaknya ada di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto dengan bentuk petirtaan yang mengalirkan mata air.
Majapahit pertama berdiri pada tahun 1293 Masehi. Ibukota atau pusat kerajaan ada di wilayah Trowulan, Mojokerto. Raden Wijaya adalah pendiri sekaligus raja pertama Majapahit. Sementara masa kejayaan Majapahit ada di masa pemerintahan Hayam Wuruk antara tahun 1350 sampai 1389 Masehi. Ia juga dibantu oleh maha patih Gajah Mada.
Majapahit runtuh pada tahun 1527 Masehi. Ada banyak peninggalan Kerajaan Majapahit yang kemudian ditemukan, baik berupa candi, prasasti hingga kitab sastra. Saat ini, banyak candi bekas peninggalan Kerajaan Majapahit yang ada di situs arkeologi Trowulan di Kabupaten Mojokerto.
Peninggalan Kerajaan Majapahit
Nah di bawah ini akan dijelaskan mengenai situs sejarah peninggalan Kerajaan Majapahit, baik berupa candi, gapura, prasasti, arca, kitab dan situs arkeologi lain dalam sejarah Kerajaan Majapahit.
Candi Tikus
Candi Tikus merupakan salah satu peninggalan kerajaan Majapahit. Letak Candi Tikus ada di dukuh Dinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Candi Tikus sebelumnya telah terkubur, namun ditemukan kembali sejak tahun 1914 dan kemudian dilakukan pemugara pada era 80an.
Candi Bajang Ratu
Candi Bajang Ratu merupakan sebuah candi berbentuk gapura peninggalan Kerajaan Majapahit. Letak Bajang Ratu ada di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Bangunan ini diperkirakan dibangun pada abad ke-14 Masehi dan mulai dinamai Bajang Ratu sejak tahun 1915.
Candi Sukuh
Candi Sukuh terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar yang ada di provinsi Jawa Tengah. Dengan corak Hindu, candi ini juga jadi salah satu candi peninggalan Majapahit. Struktur bangunan Candi Sukuh terdiri dari tiga teras.
Candi Brahu
Candi Brahu merupakan candi dalam kompleks situs arkeologi Trowulan sebagai salah satu candi peninggalan Majapahit. Letak Candi Brahu ada di Dukuh Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Candi ini dibangun bercorak Buddha dengan tinggi mencapai 20 meter.
Candi Wringin Lawang
Candi Wringin Lawang adalah candi berbentuk gapura yang juga salah satu peninggalan Majapahit. Letaknya ada di Desa Jatipasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Diperkirakan bangunan ini mulai dibangun pada abad ke-14 Masehi lalu.
Candi Ceto
Candi Ceto terletak di lereng Gunung Lawu pada Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Diduga candi ini dibangun pada akhir masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Kompleks candi digunakan oleh penduduk setempat dan juga peziarah yang beragama Hindu sebagai tempat pemujaan.
Candi Surawana
Candi Surawana merupakan candi bercorak Hindu yang terletak di Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Nama asli candi ini adalah Wishnubhawanapura. Dibangun pada abad ke-14 oleh raja dari Kerajaan Wengker yang masih di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit.
Candi Wringin Branjang
Candi Wringin Branjang merupakan candi yang terletak di Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Bentuk atap candi menyerupai atap rumah biasa, dan diduga bangunan candi ini merupakan tempat penyimpanan alat-alat upacara dari zaman kerajaan Majapahit.
Candi Pari
Candi Pari terletak di Desa Pari, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Sebagai salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit, candi ini dibangun untuk mengenang tempat hilangnya seorang sahabat atau adik angkat dari salah satu putra Prabu Brawijaya dan istrinya yang menolak tinggal di keraton Majapahit di kala itu.
Candi Kedaton
Candi Kedaton merupakan salah satu candi bercorak Hindu yang menjadi peninggalan Kerajaan Majapahit. Letak candi ini berada di kompleks situs arkeologi di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Candi ini memiliki struktur terbentuk dari pondasi batu bata merah.
Prasasti Kerajaan Majapahit
- Prasasti Alasantan (939 Masehi), ditemukan di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto
- Prasasti Kamban (941 Masehi), ditemukan tertulis dalam bahasa Kawi
- Prasasti Hara-Hara (966 Masehi), dikenal juga sebagai prasasti Trowulan VI
- Prasasti Maribong (1264 Masehi), dikenal juga sebagai prasasti Trowulan II
- Prasasti Wurare (1289 Masehi), ditemukan di daerah Kandang Gajak di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto
- Prasasti Kudadu (1294 Masehi), ditemukan di lereng Gunung Butak di wilayah perbatasan Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang.
- Prasasti Sukamerta (1296 Masehi), ditemukan di Gunung Penanggungan, dikenal juga sebagai Prasasti Raden Wijaya.
- Prasasti Butulan (1298 Masehi), ditemukn di Kawasan Pegunungan Kapur Utara di Kabupaten Gresik
- Prasasti Balawi (1305 Masehi), ditemukan di Desa Blawi di wilayah Kabupaten Lamongan
- Prasasti Canggu (1358 Masehi), dikenal juga sebagai prasasti Trowulan I
- Prasasti Biluluk I (1366 Masehi), ditemukan di Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan
- Prasasti Karang Bogem (1387 Masehi), ditemukan di Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik
- Prasasti Katiden (1392 Masehi), ditemukan di wilayah Kabupaten Malang
- Prasasti Biluluk II (1393 Masehi), ditemukan di Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan
- Prasasti Biluluk III (1395 Masehi), ditemukan di Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan
- Prasasti Lumpang (1395 Masehi), ditemukan di wilayah Kabupaten Malang dan dikenal sebagai prasasti Katiden II
- Prasasti Waringin Pitu (1447 Masehi), ditemukan di wilayah Kabupaten Mojokerto
- Prasasti Marahi Manuk, ditemukan di wilayah Kabupaten Mojokerto
- Prasasti Parung, ditemukan di wilayah Kabupaten Mojokerto
Komentar
Posting Komentar