karakteristik pokok etnografi

 C. KARAKTERISTIK POKOK ETNOGRAFI

Karakteristik pokok merupakan bagian dari penelitian kualitatif. untuk membedakan penelitian etnografi dengan penelitian kualitatif lainya, terdapat beberapa ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh peneliti etnografi. Dengan mengetahui karakteristik yang dimiliki dan melakukan mempermudahkita untuk menganalisis dan melakukan penelitian etnografi. 

Karakteristik pokok etnografi diantaranya sebagai berikut :

1. Tema tema kultural

etnografer pada umumnya meneliti tema tema budaya yang diadopsi dari bidang antropologi kultural, Menurut Creswell, dalam etnografi tema kultural didefinisikan sebagai sebuah pandangan umum yang didudung oleh sebuah masyarakat, baik secara langsung ataupun tersirat. tujuan etnografer bukanlah mencari pola-pola tingkah laku, keyakinan yang mungkin yang mungkin sudah terihat tetapi manambah pengetahuan tentang bagian-bagian dari kebudayaan dan meneliti tema-tema kebudayaan yang spesifik. 

2. Kelompok Kultural

Etnografer pada umumnya meneliti suatu unsur budaya yang secara bersama-sama dimiliki sekelompok bindividu pada sebuah lapangan penelitian (seperti guru guru bahasa Inggris SD di sebuah kecamatan , siswa disebuah kelas, sekelompok mahasisawa yang sedang melaksanakan PPL). 

3. Kolektivitas atas pola-pola tingkah laku kenyakinan dan bahasa

Etnografer bertujuan menemukan pola-pola tingkah laku, keyakinan, dan bahasa yang dimiliki/diadopsi secara bersama-sama oleh sekelompok individu dalam kurun waktu tertentu. Pengertian tingkah laku dalam etnografi adalah tindakan yang dilakukan oleh individu dalam sebuah latar kultural. 

Tujuan untuk menemukan pola-pola tingkah laku, keyakinan, dab bahasa yang dimiliki bersama kolektivitas ini mengimplikasikan dua poin penting.

a. Pertama, kelompok yang diteliti harus memiliki/menganut pola -pola bersama yang dapat dideteksi oleh peneliti

b. Kedua, setiap anggota kelompok yang diteliti sama-sama mengadopsi setiap tingkah laku, keyakinan, dan bahasa maupun kombinasi ketiga unsur itu 

4. Penelitian Lapangan 

Penelitian lapangan dalam konteks etnografi berarti peneliti menjaring data dilokasi tempat partisipan dan pola-pola kultural yang diteliti berada, Etnografer menjaring data dengan cara tinggal bersama dengan para partisipan untuk mengamati bagaimana mereka, seperti pola-pola yang mereka gunakan ketika bekerja, bersantai, beribadah, dan lain-lain.

Data -data yang dijaring etnografi dibedakan ke dalam tiga jenis:

a. Data emik merupakan informasi yang diberikan langsung oleh para partisipan. data ini serign disebut sebagai konsep-konsep tingkat pertama, yang terbentuk bahasa lokal, pemikiran-pemikiran cara-cara berekspresi yang dimiliki/digunakan secara bersama-sama oleh para partisipan.

b. Data etik merupakan informasi berbentuk interprestasi peneliti yang dibuat sesuai dengan perspektif para partisipan.

c. Data negoisasi merupakan informasi yang disetujui bersama oleh para partisipan dan peneliti untuk digunakan dalam penelitian. Negosiasi dapat terjadi dalam tahapan yang berbeda-beda selama pelaksanaan penelitian. 

5. Deskripsi, Tema-tema, dan Interprestasi

dalam etnografi , deskripsi diartikan sebagai uraian terperinci tentang individu-individu atau lapangan penelitian yang digunakan untuk menggambarkan fenomena yang sedang terjadi pada kelompok yang diteliti. Deskripsi tersebut harus terperinci dan menyeluruh. Deskripsi harus mampu mengunggah seluruh indra pembaca sehingga mereka merasa seolah olah hadir dilapangan penelitian dan berinteraksi dengan para partisipan. Perbedaan antara deskripsi dan tema kadang-kadang sulit dibuat. Hal yang dapat dijadikan untuk menentukan tema adalah bahwa tema dihasilkan dari interprestasi atas fakta-fakta tentang orang dan aktivasi. Fungsi tema adalah untuk membuat informasi atau fakta bermakna. 

6. Konteks atau Latar

Dalam etnografi, konteks berarti latar, situasi, atau lingkungan yang menaungi kelompok individu yang diteliti. kontes ini dibentuk oleh berbagai unsur yang saling berhubungan, seperti sejarah , agama, politik, ekonomi, dan lingkungan sekitar. konteks bisa berbentuk sebuah lokasi fisik seperti wilayah sebuah desa, gedung-gedung, sebuah sekolah. 

7. Refleksivitas Peneliti

Dalam etnografi , refleksivitas merujuk pada kesadaran dan keterbukaan peneliti untuk membahas bagaimana dia dapat menjalankan perannya sambil tetap menghargai dan menghormati lapangan dan para partisipan. Karena penelitian etnografi menuntut penelitian tinggal dalam jangka waktu yang relatif lama di lapangan dan para partisipan. itu sebabnya mengapa peneliti harus bernegosiasi dengan orang-orang penting di lapangan ketika akan memasuki lapangan itu.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

asal usul nenek monyang bangsa Indonesia

Corak kehidupan Masyarakat Masa Praaksara

Manusia Purba