Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

revolusi revolusi besar dunia : revolusi Perancis

Gambar
  Latar Belakang Lahirnya Revolusi Perancis Sebelum meletus revolusi, sistem feodalisme di Perancis membagi masyarakat menjadi tiga golongan politik, dimana hak-hak politik dan hak-hak istimewa dapat dimiliki seseorang bergantung dari kedudukannya dalam golongannya tersebut. Ketiga golongan tersebut yaitu : Golongan I      : golongan bangsawan kaya yang berjumlah sekitar 400.000 orang. Golongan II    : golongan gereja atau agamawan yang berjumlah sekitar 100.000 yang terdiri dari rahib dan biarawan katolik, pendeta dan uskup. Golongan III   : meliputi sekitar 99% warga negara Perancis. Golongan ketiga ini pun dibagi lagi menjadi tiga bagian : (1) golongan menengah ( borjuis ) seperti ahli hukum, dokter, pedagang, pengusaha dan pemilik pabrik; (2) kaum buruh dan pekerja, dan;  (3) golongan petani. Penyebab yang melatarbelakangi revolusi Perancis selain karena beberapa paham, juga dapat dilihat dengan mencermati kondisi politik, ekonomi, maupun sosial dan budaya di Perancis pada abad ke

Revolusi revolusi besar dunia

Gambar
  LATAR BELAKANG REVOLUSI AMERIKA 1. Paham kebebasan dalam berdagang  Rakyat Amerika menganut paham kebebasan dalam berdagang. mereka menolak kebijakan pemerintahan Inggris yang mewajibkan penduduk di daerah koloninya untuk menjual hasil buminya kepada Inggris . mereka juga menolak kewajiban untuk membeli barang - barang industri dari Inggris.  2. Kebijakan pajak Inggris yang memberatkan kolonilnya di  Amerika Inggris memberikan kebijakan pajak yang berat terhadap kolonialnya di Amerika untuk menutup kerugian akibat perang tujuh dengan prancis di eropa. ketentuan pajak tersebut dituangkan dalam Revence dan Billeting Act tahun 1764. Undang-undang tersebut ditentang oleh rakyat amerika yang dipimpin oleh Samuel Adam dengan semboyannya " no taxation without representation" yang artinya tidak ada pajak tanpa adanya perwakilan.  3. Peristiwa The Boston  tea party                                           Gambar : Peristiwa the boston tea party tahun 1773 Inggris mendatangkan teh k

sumber-sumber sejarah : sumber sejarah

Gambar
SUMBER SEJARAH    Pengertian sumber sejarah adalah segala sesuatu yang berwujud dan tidak berwujud serta berguna bagi penelitian sejarah sejak zaman purba sampai sekarang. Singkatnya, sumber sejarah adalah kumpulan benda kebudayaan untuk membuktikan sejarah, baik dalam bentuk tulisan, lisan, atau visual. Keberadaan sumber sejarah menjadi penting untuk melakukan kajian dan penelitian terkait suatu peristiwa bersejarah di masa lampau. Adanya sumber sejarah seperti prasasti, artefak, dokumen, naskah, candi, fosil, atau keterangan pelaku sejarah, membuat proses rekonstruksi sejarah menjadi memungkinkan dan bisa dilakukan. JENIS-JENIS SUMBER SEJARAH  Terdapat 3 jenis sumber sejarah berdasarkan wujud dan objeknya, yakni sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber benda. Berikut merupakan penjelasan jenis-jenis sumber sejarah dan contohnya. 1. Sumber Tertulis Sumber tertulis merupakan jenis sumber sejarah yang diperoleh melalui peninggalan-peninggalan tertulis dan catatan peristiwa yang terjadi

PERISTIWA PERISTIWA PENTING EROPA : AUFKLARUNG

Gambar
  A.    Latar Belakang Terjadinya Peristiwa Aufklarung 1.     Kondisi Sosial Aufklarung dapat diartikan sebagai gerakan kultural yang muncul dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Eropa untuk menentang dan memberantas segala bentuk takhayul, prasangka, dan mitos yang tidak sesuai dengan akal budi. Pada awalnya aufklarung tidak bisa dipisahkan dari peran kaun Borjuis di negara Prancis, Inggris, Belanda, dan Jerman, yang dengan kekayaan dan waktu luang yang dimilikinya banyak memberikan perhatian terhadap kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan, terutama perhatian terhadap kegiatan belajar, membaca, dan menghitung yang diberikan oleh kaum Borjuis terhadap masyarakat Eropa. Dengan demikian, semangat aufklarung tidaklah lahir dengan dimotori oleh kaum agamawan ataupun para bangsawan Eropa. Kedua kelompok ini kendatipun secara ekonomi memungkinkan, tidak banyak memberikan perhatian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi lebih cenderung berobsesi mempertahankan kekuasaannya. Begitu