AKAR-AKAR NASIONALISME DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
AKAR-AKAR
NASIONALISME DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
Kata nasionalisme berasal dari kata “Nation” (
bahasa inggris ) yang berarti bangsa. Dalam bahasa latin kata “nation” berarti
lahir kembali. Kata Nasionalisme dapat diartikan sebagai semangat kebangsaan
atau persamaan kebangsaan, yaitu semangat cinta atau perasaan cinta terhadap
bangsa dan tanah air.
1. FAKTOR-FAKTOR
PENDORONG BANGKITNNYA NASIONALISME DI INDONESIA
Nasionalisme didasarkan kepada
pengakuan bahwa setiap manusia dilahirkan dengan hak-hak yang sama. Pengakuan tersebut
juga harus disertai dengan sikap tidak mengenal deskriminasi baik secara
rasial, ekonomi, social budaya, geografis maupun agama. Bangkitnya nasionalisme
di Indonesia pada masa penjajahan Belanda kerana didorong oleh factor-faktor
sebagai berikut :
a. Faktor
Intern
1. Kejayaan
bangsa Indonesia sebelum kedatangan bangsa barat
Sebelum
kedatangan bangsa barat di wilayah nusantara sudah berdiri kerajaan-kerajaan
besar seperti sriwijaya, mataram, majapahit dan mataram islam. Kerajaan masa
lampau menjadi inspirasi untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan.
2. Penderitaan
rakyat akibat politik drainage (pengerukan kekayaan)
Penghisapan
kekayaan itu diantaranya diterapkan oleh pemerintah koloial dengan cara manarik
pajak yang tinggi kepada rakyat pribumi yang pada umumnya berpenghasilan sangat
rendah. Politik drainage ini mencapai puncaknya ketika diterapkan sistem tanam
paksa yang dilanjutkan dengan sistem ekonomi liberal.
GAMBAR
: KERJA RODI ZAMAN BELANDA
3. Adanya
diskriminasi rasial
Diskriminasi
merupakan hal yang yang menonjol dalam kehidupan social pada awal abad ke 20
yang ditetapkan oleh pemerintah kolonial Belanda. Diskriminasi rasial
ditetapkan oleh pemerintah kolonial dalam berbagai bidang kehidupan. Dalam bidang
pemerintahan misalnya,tidak semua jabatan tersedia bagian kaum pribumi. Walupun
dengan pendididkan dan keahlian yang sama, orang pribumi harus menduduki
jabatan yang lebih rendah dari pada jabatan yang dipegang oleh orang belanda. Adakalanya
pada jabatan yang sama, gaji orang pribumi lebih kecil dibandingkan dengan
orang Belanda.
4. Munculnya
golongan terpelajar
Pada
awal abad ke 20 masalah pendidikan mendapatkan perhatian yang lebih baik dari
pemrintahan kolonial. Hal ini sejalan dengan diterapkannya politik etis. Akan tetapi
, hanya sedikit anak-anak Indonesia yang mempunyai kesempatan untuk mendapatkan
pendidikan pada sekolah sekolah modern. Di sekolah sekolah modern ini mereka diajarkan bahasa-bahasa asing. Melalui
penguasaan bahasa asing, mereka dapat memepelajari berbagai ide-ide dana paham
paham baru yang berkembang di Barat, seperti ide tentang Hak Azasi Manusia ,
Liberalisme, Nasionalisme, dan Demokrasi.
b. FAKTOR
EKSTERNAL
Faktor
dari luar yang mendorong munculnya nasionalisme di Indonesia yaitu sebagai
berikut :
1. Kemenagan
Jepang Terhadap Rusia ( 1904-1905)
Kemenangan
Jepang dalam perang Rusia – Jepang ( 1904-195) merupakan sesuatu yang tidak
diduga sebelumnya. Sehingga kemenangan Jepang terhadap Rusia itu menggoncangkan dunia. Bangsa kulit
putih yang selama berabad-abad dianggap superior ternyata dapat dikalahkan oleh
bangsa kulit berwarna. Berita kemenangan Jepang tersebut menggugah kesadaran
bangsa-bangsa Asia dan Afrika bahwa dengan usaha yang sungguh-sungguh bangsa
kulit putih dapat dikalahkan oleh bangsa-bangsa di Asia dan Afrika yang ketika
itu sedang menjadi objek penjajahan.
2. Kebangkitan
Nasionalisme Negara-negara Asia Afrika
Kebangkitan
nasional bangsa-bangsa asia –afrika memberikan dorongan yang kuat bagi bangsa
Indonesia untuk bangkit melawan penindasan oleh pemerintahan kolonial. Beberapa
bangsa yang telah lebih dahulu berjuang mentang dominasi bangsa Barat dan
memberikan dorongan bagi lahirnya pergerakan nasional Indonesia adalah sebagai
berikut :
a. Nasionalisme
Turki dengan tokohnya Mustafa Kemal Pasha yang berhasil membangkitkan negerinya
yang sedang terpuruk menjadi bangsa yang modern.
b. Pemberontokan
Boxer di Cina tahun 1899 melawan kesewenangan-wenangan bangsa barat di Cina.
c. Pemberontakan
rakyat Filipina terhadap penjajahan Spanyol.
d. Revolusi
Tiongkok pada tahun 1911 dan pembentukan Partai Kuomintang oleh Sun Yat Sen
yang berhasil menjadikan Cina sebagai negara merdeka pada tahun 1912.
e. Kebangkitan
Nasionalisme India dan munculnya tokoh kharismatik Mahatma Gandhi.
3. Munculnya Paham-Paham Baru
Paham-paham
baru seperti liberalism, demokrasi, nasionalisme muncul setelah terjadinya
Revolusi Amerika dan Revolusi Perancis. Dengan adanya hubungan antara Asia dan
Eropa maka paham-paham baru itu menyebar dari eropa ke Asia, termasuk
Indonesia. Pembukaan Terusan Suez menjadikan hubungan antara Asia dan Eropa
semakin intrensif. Pengaruh paham-paham baru dari Eropa ke Asia pun semakin
luas. Masuk dan berkembangnya paham-paham baru tersebut membangkitkan semangat
nasionalisme bangsa-bangsa Asia, termasuk Indonesia.
Komentar
Posting Komentar