PERADABAN MESIR KUNO
PERADABAN MESIR KUNO DAN PERADABAN MESOPOTAMIA
Mesir Kuno adalah sebuah peradaban besar yang terletak di sebelah timur laut Afrika, tepatnya di sepanjang lembah sungai Nil. Peradaban Mesir kuno telah berkembang jauh sebelum peradaban kuno Yunani, Romawi, dan Mesopotamia lahir. Peradaban Mesir Kuno memiliki rentang waktu yang sangat panjang. Peradaban Mesir Kuno dimulai pada sekitar tahun 3150 Sebelum Masehi dengan adanya persatuan kelompok-kelompok yang ada di lembah sungai Nil. Dalam buku Sejarah Afrika (2016) karya Darsiti Soeratman, periodisasi dari peradaban Mesir Kuno dibagi menjadi 3, yakni :
zaman Kerajaan Mesir Tua (2700 - 2160 Sebelum Masehi) Zaman kerajaan Mesir Tua dimulai setelah Menes berhasil mempersatukan masyarakat Mesir Hilir dan Mesir Hulu. Kerajaan Mesir Tua mengalami puncak perkembangan pada masa Firaun Pepi II. Pada masa tersebut, Kerajaan Mesir Tua banyak memperoleh budak yang digunakan sebagai tenaga kerja untuk membangun istana, piramid dan bangunan monumental lainnya.
Zaman Mesir Pertengahan dimulai ketika Sesotris III berhasil mempersatukan Mesir pada 1880 Sebelum Masehi. Sesotris III juga berhasil memperluas wilayah Mesir Kuno hingga wilayah Sudan dan Palestina.
Zaman Mesir Baru (1500 – 1100 Sebelum Masehi) Zaman Mesir Baru dimulai pada masa pemerintahan Thutmosis III yang mampu mempersatukan Mesir dan menaklukan wilayah besar Mesopotamia dan Sudan. Pada zaman ini, muncul kepercayaan terhadap dewa Amon dan dewa Ra sebagai dewa tertinggi Mesir Kuno.
Sistem Pemerintahan Dalam buku Sejarah Peradaban Dunia Kuno Empat Benua (2017) karya Anisa Septianingrum, pemimpin tertinggi dari Mesir Kuno adalah Firaun atau Pharaoh. Firaun memiliki pemerintahan yang absolut dan dianggap sebagai dewa-raja. Dalam melaksanakan pemerintahan, Firaun dibantu oleh Wazir (pengawas administrasi), Imam Agung dan tentara Milisia.
Sistem Pemerintahan Dalam buku Sejarah Peradaban Dunia Kuno Empat Benua (2017) karya Anisa Septianingrum, pemimpin tertinggi dari Mesir Kuno adalah Firaun atau Pharaoh. Firaun memiliki pemerintahan yang absolut dan dianggap sebagai dewa-raja. Dalam melaksanakan pemerintahan, Firaun dibantu oleh Wazir (pengawas administrasi), Imam Agung dan tentara Milisia.
Seni Bangunan Peradaban Mesir Kuno telah mampu membangun bangunan-bangunan megah yang mencirikan kemajuan peradaban pada masa tersebut. Mereka mampu menerapkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembuatan bangunan. Berikut merupakan peninggalan bangunan Mesir Kuno : Mastaba Mastaba merupakan bangunan berbentuk balok dengan sisi-sisi yang miring dan atap datar. Mastaba berfungsi untuk menandai situs pemakaman tokoh Mesir Kuno. Piramida Piramida adalah bangunan berbentuk piramid yang berfungsi untuk menyimpan jenazah raja Mesir Kuno. Piramida merupakan pengembangan dari bangunan Mastaba. Baca juga: Perang Mutah (629): Latar Belakang dan Serangan Pertama Kuil Kuil adalah bangunan untuk memuja dewa-dewa Mesir Kuno. Contoh dari peninggalan kuil Mesir Kuno adalah kuil Amun, Karnak, Luxor dll. Sphinx Sphinx adalah bangunan berbentuk patung berbadan singa dan berkepala manusia. Sphinx melambangkan sosok Firaun yang memiliki badan perkasa seperti singa dan pikiran cerdas seperti manusia.
Kepercayaan Masyarakat Mesir Kuno menganut sistem kepercayaan politeisme (banyak dewa). Mereka menyembah dewa utama bernama Amun (dewa Bulan) dan Ra (dewa Matahari). Selain itu, mereka juga memiliki dewa yang melambangkan kesuburan seperti dewa Osiris dan Isis.
Komentar
Posting Komentar