Jenis-Jenis Penelitian Etnografi
Penelitian etnografi memiliki beragam bentuk, diantaranya adalah etnografi realis, studi kasus, dan etnografi kritis.
1. Etnografi Realis
Etnografi realis merupakan pendeatan yang populer dikalangan antropolog. Pendekatan ini berupaya menggambarkan situasi budaya para petisipan secara objektif berdasarkan informasi yang diperoleh langsung dari para pertisipan di lapangan penelitian dan dipandang dari sudut orang ketiga.
Ciri-ciri etnografi realis
a. Peneliti mengungkapkan laporan penelitianya melalui sudut pandang orang ketiga berdasarkan data yang diperoleh melalui pengamatan atas pertisipan dan pandangan-pandangan mereka
b. Peneliti memaparkan data -data objektif dalam bentuk informsi yang terukur dan bebas dari bias, afiliasi politik, dan penelitian personal. Peneliti boleh mengikutsertakan data data tentang kehidupan sehari-hari para persitipan yang disusun dalam kategori-kategori standar penggambaran kultural, seperti keluarga, sistem status, jarangan jaringan sosial dan lain-lain.
c. Peneliti mengungkapkan pandangan para partisipan melalui kutipan kutipan penuturan mereka yang diedit tanpa mengubah makna. Peneliti menyatakan interprestasinya tentang gambaran budaya yang diteliti pada bagian akhir laporan.
2. Studi Kasus
Studi kasus sebagai bentuk etnografi mempunyai definisi bahwa kasus yang diteliti terpisah dari hal-hal lain dalam dimensi waktu., tempat, dan batas-batas fisik tertentu. dengan demikian, hasil penelitian yang diperoleh hanya berlaku bagi objek yang diteliti dan tidak dapat digeneralisasi pada objek lain meskipun masih sejenis.
Menurut Lincoln dan Guba (dalam Kuper & Kuper 2008), setiap studi kasus merupakan suatu konstruksi tersendiri sebagai suatu produk interaksi antara responden , lapangan penelitian , dan para peneliti itu sendiri. kekhasan itu biasanya tercermin dalam bahasa yang digunakan dalam laporan studi kasus.
3. Etnografi Kritis
etnografi kritis merupakan pendekatan penelitian yang digunakan untuk membantu dan memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat yang termarjinalisasi. Etnografer kritis biasanya merupakan individu yang berpikiran poliitis yang melalui penelitiannya ingin memberikan bantuan melawan ketidak adilan dan penidasan. Etnografer kritis , misalnya disekolah dimana memperlakukan siswa secara khusus /istimewa dari golongan tertentu, menciptakan situasi yang tidak mendukung bagi siswa dari kelompok tertetu.
menurut Creswell 2008, ciri khas etnografi kritis :
a. pertama, etnografi kritis mempelajari isu-isu sosial tetang kekuasaan, pemberdayaan, ketidakadilan, dominasi, represi, hegemoni, dan penindasan.
b. kedua, penelitian diarahkan untuk menghentikan marginalisasi terhadap individu-individu yang diteliti dengan cara bekerja sama, berpartisipasi atif, menegosiasikan laporan akhir dengan para partisipan, dan memasuki dan menggaalkan lapangan penelitian.
c. ketiga, etnografi kritis menyadari bahwa interprestasinya dipengaruhi oleh kebudayaannya sendiri. oleh karena itu , interprestasi tersebut tentatif, selalu dapat dipertanyakan, dan didasarkan pada pandangan para pertisipan dan pembaca.
d. keempat, etnografi kritis nempatkan dirinya sebagai pemberdayaan par pertisipan sehingga laporan penelitiannya memuat orientasi pada nilai-nilai, pemberdayaan pertisipan melalui peningkatan otiritis dan tantangan kepada status-qua,
e. kelima, posisi etnografi kritis yang tidak netral memugkinkan bagianya untuk menyarankan perubahan dalam masyarakat agar kelompok-kelompok yang selama ini terpinggirkan tidak lagi dimarginalkan.
f. keenam, laporan penelitian memuat data yang variatif, berjuang, dan kontraditif yang diperoleh dengan beragam metode.
Komentar
Posting Komentar